Jumat, 30 Januari 2015

Kamu Bodoh

Jiwa malam sepertinya telah hadir, suguhkan kamu dengan kebodohanku. Kamu. Ya kamu. Kamu yang tak tahu malu. Kamu yang tak tahu diri. Sudah tahu itu kamu, tapi aku malah berfikir itu bukan kamu. Lantas bagaimana denganku? Aaahh kamu takan peduli. Kamu kan tak akan mau tahu. Ceramah logika.
"Hai"
Aahh kamu lagi. Tapi hati ini aahh kamu lagi. Dan logika, aahh kamu lagi. Dengan berbagai rasa tentunya. Tangan sepertinya memihak pada hati.
"Hai"
"Kamu lagi dirumah?"
"Iya ada apa?"
"Boleh aku main kerumahmu?"
"Silahkan"
Mau ngapain dia kerumah, tanya semua yang ada pada diriku. Tapi wajah ini sudah pancarkan raut bahagia. Ku berdandan cantik, seolah sang pangeran akan melamarku. Padahal itu cuma kamu. Tak sabar menunggu.
Jam sudah keluarkan angka 19.30 saat kamu tepat ada di hadapku. Ya, kamu dan aku duduk berhadapan seolah akan adu panco.
"Kamu gapapa aku main kesini?"
Pertanyaan bodoh pikirku
"Ga apa apalah, jarang juga kan kamu kesini. Ada apa tumben?"
"Ga apa apa cuma mau main, dan cuma mau...."
"Mau apa?"
"Mau minta minum"
"Ohh okey"
Ya itulah kamu tak tahu malu. Tapi bodohnya aku memberikannya.
"Ada yang lain?"
"Hmm mungkin ada tapi nanti, tenanglah"
"Ohh okey"
Dan kamu masih tak tahu diri. Semakin kencang detik berjalan tapi kamu masih semangat bercerita ini itu dan bodohnya aku yang sibuk menanggapi kamu. Dan kamu dan aku tertawa tak pedulikan sunyinya malam.
"Hei"
Tegurmu disela tawaku dan sekejap paksa bibir ini rapat.
"Gimana dengan tanganmu?"
"Hah tangan? Emang kenapa tangan aku?"
"Aku lihat tanganmu sakit?"
"Kamu buta ya, gada luka dan tanganku ga sakit apapun"
"Ohh berarti aku salah ya?"
Bodoh !!
"Hei ada apa dengan matamu? Kamu sakit?"
"Apa? Mata? Sakit? Engga, mata aku baik baik aja"
Dan kamu masih bodoh !!
"Tapi ko badan kamu kedinginan ya?"
"Hah Kedinginan? Kamu ga ngerasain malam ini panas?"
Dan kamu masih bertahan di bodohmu itu !!
"Okey udah tiga kali pertanyaan aku salah. Satu kali lagi aku bakal tanya kamu dan udah gitu aku pulang"
Dan kamu gatahu malu !
"Gimana obatnya enak?"
"Hey apa kamu buta? Aku sama sekali ga sakit, aku sehat, dan kamu bisa lihat itu kan?!!!"
"Aku selalu suka saat kamu marah. Kamu begitu menghayati peranmu. Okey kamu mungkin bilang kalau kamu ga apa apa, tapi aku tahu kamu dengan segala kebohongan kamu. Dan hari ini aku ingin aku yang menjadi lawan mainmu. Aku yang akan menggenggam jemarimu. Mengisi kekosongan disela jari jari tanganmu. Dan mencegahnya sibuk buang air mata yang selalu keluar dari mata indahmu. Aku yang akan buatmu menatap masa depan bersama tanpa perlu kau berair mata karnaku. Aku yang akan dekap tubuhmu saat kau rasa dunia berikan dinginnya. Aku yang akan obati semua luka hatimu dengan menuntunmu dalam bahagianya kasih. Dan aku tak butuh jawaban darimu. Kebohonganmu sudah berikan jawaban "ya" padaku"
Dan kali ini aku yang bodoh tak pernah mengerti maksud darimu.
"Kamu paksa aku?"
"Berhentilah berpura pura. Apa harus aku jadikan kebohonganmu itu skripsi agar aku mendapat gelar S.H, sarjana hatimu?"
"Berhentilah tuk ucapkan semua itu dan mulailah menyayangiku sekarang !"
"Tak usah kau suruh lagi aku sedang menjalankannya"
Aku akan selalu menyukaimu segala cara bodohmu untuk ungkapkan semua yang tak aku mengerti. Dengan kebodohanmu kau ajarkan aku tuk pintar mengenalmu. Dengan ketidaktahu maluanmu kau ajarkan aku tuk bisa menerimamu. Dan ketidaktahuan dirimu kau ajarkan aku tuk bisa terus bersamamu. Dan aku menyukainya. Terimakasih kau ajarkan aku bahwa cinta membuat kita bodoh. Dan semoga kau akan selalu ada untukku, bukan saja ketika kau sedang bodoh karna cinta, tetapi juga ketika cinta ajarkan kau kepintaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar