Jumat, 30 Januari 2015

Hujan

Rintikan hujan kembali sapa genting genting yang berjejer rapih. Disatu sela, hujan dengan jahil masuki celah teteskan air yang ingin mendarat diatas ubin.
Diranting pohon. Sang daun berpesta. Gersang mentari dibanjur hujan sebabkan kesejukan. Hujan menetes menyusuri bunga, hingga akhirnya bertemu sang akar yang sudah menunggu tak sabar.
Di atas kubangan air berubin. Sang kodok bernyanyi riang sambut hujan. Ditemani ikan, kawannya. Nyanyiannya semakin bergairah. Hujan turun semakin bersemangat.
Disini dibawah atap yang dibeberapa celahnya tak rapat lagi. Ku amati setiap tetesan air yang turun. Sang langit kali ini benar benar ingin bawahnya sejuk. Ku tantang hujan dengan lihat sumbernya turun. Gelap dengan sesekali cahaya zigzag menyala. Kesejukan yang tadi dirasa berubah menjadi dingin menggigil. Rupanya kain tebal ini tak sanggup melawan tawanya hujan.
Lama dirasa sepertinya hujan sudah puas bermain dengan semua yang ada dibawahnya. Langit gelap berangsur berpindah pancarkan biru indahnya. Disana, diujung atas sana lingkaran setengah jadi terbentuk. Jajaran warna membuat cantik lingkaran itu. Nyata dan indah. Semua yang ada dikolong langit ini menengadah ke atas saksikan eloknya warna buatan Sang Maha Agung. Berharap kan lama. Tapi sayang matahari tak sabar pancarkan kuningnya. Semoga esok kan kembali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar