Jumat, 27 Februari 2015

Yasudah

Dia. Sosok yang mungkin ku kenal, tapi bisa juga tidak. Haha entahlah, mungkin hanya perasaan. Dimulai dari sebuah  pertemuan. Cukup luas, tapi bagiku tidak, gedung itu terlalu sempit untuk menampung semua orang yang hobinya berjalan. Disana, aku harap semua baik-baik saja. Tapi sayang, didetik kesekian dihari itu, semua tak terkendali. Bukan situasinya, tapi pikirannya. Sesosok makhluk bumi, bernafas, berdetak, dan masih menyentuh bumi terlihat. Entahlah dia nyata atau lelahku. Sekelibat dia hadir dipenglihatanku. Tapi dengan sekejap pula dia tenggelam dikeramaian manusia lainnya. Ku alihkan mata ini dengan ucapan tawa yang seenaknya keluar tapi tak aku pikirkan. Disela tawa kerasku, sosok itu muncul lagi. Tak pikir lama karna aku mulai jengah dengan pertanyaan siapa dia. Ku dekati, dengn jarak yang hanya beberapa dekat lagi bisa menyentuhnya, ku hentikan dan ku mulai pandangi dengan seksama. Ya Tuhan ternyata dia itu manusia yang selalu aku amati punggungnya beberapa waktu lalu. Haha aku kira dia hanya khayalku, ternyata dia nyata. Ku balikkan tubuhku arahkan langkah ini pada tempat semula. Ya semoga saja semua kan terhapus. Kalaupun tidak, anggap saja semua ini kertas yang harus aku isi.

Kembali pada tempat semula, tapi tidak dengan mata dan pikiran ini. Melayang, mencari dia yang baru aku lihat. Alih-alih tak ada udara, ku mulai menyusuri setiap sudut dan kepala manusia lainnya. Terkejut. Di satu sisi, ku lihat wanita cantik tertawa tertahan karena ingin anggun menatap penuh binar. Dan dia, dengan seksama perhatikan setiap tingkah dan ucapnya. Sayang, dia panggil dirinya itu. Hanya berjarak beberapa langkah. Tercengang ku dibuatnya. Yasudah. Ku harus kembali pada posisi semula. Tertawa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar